Paciran, here i'am...

yang harus disiapkan menuju UNAS itu banyak banget. mulai dari ini itu sampai sana sini.
yang susah itu ini, kalo disuruh mengumpulkan SKHUN berlegalisir.
iya kalau sekolahnya lima langkah dari rumah, nah kalau sekolahnya udah antar kabupaten kaya saya gini? bakalan ribet ini ceritanya...

pagi itu, petugas TU yang dulunya kaka kelas gue udah masuk ke ruang kelas, sambil pasang wajah tampan dia memberikan instruksi pada para murid untuk berkumpul dan bersedia mendengarkan ceramahannya. langsung saja, ia tulis di papan tulis:
yang namanya ditulis harap setelah ini ke kantor. saya tak terlalu mempedulikan.
lalu, dia menulis lagi di kolom papan tulis sebelahnya,
yang namanya ditulis, harap segera pulang dan ambil SKHU berlegalisir!
dan apa?
tentu saja, namaku tercantum pada daftar nama itu. terletak pada nomor enam. kang mas Muhammad Ardy Fuji saputra, nama yang kelak akan melegenda sepanjang sejarah itu tertulis rapi di papan tulis dengan judul "harap pulang, ambil SKHU berlegalisir"

saya ngelabrak langsung ke kantor, lalu minta penjelasan, setelah ditakut takuti kalau nanti SKHU tersebut bakal dibawa ke kabupaten Gresik untuk didaftarkan segera, saya bernafas panjang, lalu pergi ke kelas X, dan menemui siapapun yang punya sepeda motor untuk dipinjam, akhirnya saya dapat satu. Ah, adik kelas memang mudah dimanfaatkan..  *kehehehe #senyum licik

ini ceritanya sudah tahu kan? saya sekolah di kabupaten Gresik, harus mengambil SKHUN SMP saya di kabupaten Lamongan. jauh sekali. manalagi ngurusnya lama, harus nunggu kepala sekolah atau apalah, setelah jam dua belas saya kembali ke sekolah di Gresik.
sehari ini gak dapat pelajaran, dan saya habis 19.000 untuk semua transportnya.


namun yang paling penting disini apa? ya, kembali ke Paciran, SMP saya dulu, memberikan banyak memori yang seharusnya belum boleh dilupakan...

Comments

Popular posts from this blog

Tugas IPS: identifikasi unsur budaya suku Amungme di Timika, Papua

Bokep, Oh... Bokep..