Belajar Al-Quran

Kira-kira sekitar dua minggu yang lalu, ada santri baru di sini, di pondok Roudlotul Hikmah ini. katanya dari Surabaya, diantar dengan mobil, menandakan dia anak yang cukup mampu. setelah maghrib aku bertemu dengannya, raut mukannya sama seperti Nasir (bodrek), meskipun ternyata keduanya tidak memiliki hubungan darah apapun. Dia "BELUM" bisa mengaji dengan baik, awalnya ku kira, cara mengajinya seperti Fandhi, namun ternyata tidak, dia lebih kurang mampu untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an.

Dia ingin merubah hidupnya dari jurang kegelapan untuk bangkit menjulang menatap cahaya Ilahi. seluruh tato memang sudah melekat di badannya, namun bukan tidak mungkin keimanan akan melekat di hatinya. Allah memiliki kehendaknya sendiri, semua sudah diatur oleh tangan-Nya.

Dia begitu giat belajar mengaji, sangat rutin sekali dalam mengulang-ulang kalimat-kalimat suci Al-Quran. Sampai di dua minggu saat saya tulis ini, dia sudah mulai lancar. kelonjakannya signifikan. Mungkin ini salah satu keistimewaan Al-Quran, sangat mudah dipelajari bagi orang yang benar-benar berniat ingin belajar.

well, siapapun kau, aku salut padamu!


Comments

Popular posts from this blog

Tugas IPS: identifikasi unsur budaya suku Amungme di Timika, Papua

Bokep, Oh... Bokep..